
Deskripsi
Pembangunan Monumen Yogya Kembali pelaksanaannya diawali dengan peletakan batu pertama dan penanaman kepala kerbau di lahan lokasi pada tanggal 29 Juni 1985 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII, Sedang dimulainya pembangunan Monumen Yogya Kembali secara fisik ditandai dengan perataan tanah lahan lokasi menggunakan bulldozer oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII pada tanggal 19 Desember 1986. Gagasan untuk pembangunan Monumen Yogya Kembali disampaikan oleh Kol. Soegiarto selaku Walikotamadya Yogyakarta dalam peringatan Yogya Kembali yang diselenggarakan oleh Pemda Tk.II Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1983.
Perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai Kemerdekaannya berlangsung lama dan berat; Apa yang disajikan di Monumen Yogya Kembali merupakan peristiwa penting selama periode 1945 – 1949 , diantaranya adalah :
1.Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 oleh Ir.Soekarno dan Bung Hatta dan masih berlanjut dengan pengorbanan segenap Bangsa Indonesia dalam membela dan mempertahankan Kemerdekaan.
2.Pemerintah Republik Indonesia memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke kota Jogjakarta pada tanggal 4 Januari 1946.
3.Belanda melancarkan agresi militer I pada 21 Juli 1947 dan Agresi Militer II pada tanggal 19 Desember 1948 serta menduduki Ibukota Yogyakarta. Presiden dan Wakil Presiden , beberapa menteri dan pimpinan lain ditangkap dan ditahan Belanda. Sementara itu TNI dibawah pimpinan Jendral Soedirman mengosongkan kota dan masuk desa manunggal dengan rakyat untuk menyusun kekuatan dan melancarkan perang Gerilya.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII menjalin koordinasi kepemimpinan Republik dengan Panglima Besar Jend. Soedirman semenjak pendudukan Belanda di Yogyakarta , mengatur dan mengkoordinasikan serangan Gerilya secara berkesinambungan.
4.Serangan Oemoem 1 Maret 1949( S.O 1 Maret 1949) di Yogyakarta yang dilancarkan TNI dipimpin Letkol Soeharto dan didukung sepenuhnya oleh rakyat berhasil sepenuhnya menduduki Ibukota Yogyakarta selama 6 jam. Serangan yang dipimpin oleh Letkol Soeharto ini membuktikan bahwa Republik Indonesia masih ada . Berita keberhasilan Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dipimpin Komandan Wehrkreis III Letkol Soeharto berhasil disebarluaskan melalui jaringan radio AURI dengan sandi PC2 di Playen Gunungkidul dan secara beranting menyusuri jaringan radio AURI di Sumatra , selanjutnya dipancarluaskan ke Luar Negeri melalui Birma dan diterima pemancar All India Radio; Akhirnya sampai kepada perwakilan RI di PBB, New York. Disisi lain peristiwa inipun disebar luaskan melalui jaringan radio pemerintahan RI melalui Wonosari dan Balong sampai ke stasiun radio PDRI di Sumatra.
5.Akibat serangan umum 1 Maret 1949 , maka atas desakan PBB diadakan perundingan Roem Royen yang memerintahkan Belanda untuk mengembalikan kota Jogjakarta ke pihak Republik Indonesia, mengembalikan pemimpin yang ditawan ( Bung Karno dan Bung Hatta ) ke Jogjakarta.
6.Tanggal 29 Juni 1949 berlangsung penarikan tentara Belanda dari Yogyakarta dibawah pengawasan UNCI, Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku Koordinator Keamanan.
7.Kembalinya Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ke Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1949
Monumen Yogya Kembali yang mempunyai tinggi bangunan 31,8 m ini terletak di Jl. Pajajaran,Dusun Jongkang,Desa Sariharjo,Kecamatan Ngaglik, Sleman. , dengan luas lahan 49.920 m2. Lokasi ini ditetapkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan pertimbangan diantaranya terletak di garis poros Gunung Merapi-Tugu Pal Putih-Kraton-Panggung Krapyak – Laut Selatan yang merupakan “sumbu imajiner” yan g sampai sekarang masih dihormati oleh masyarakat Yogyakarta.
Monumen Yogya Kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 6 Juli 1989. Peristiwa perjuangan selama perang kemerdekaan dalam kurun waktu 1945-1949 telah divisualisasikan di Monumen Yogya Kembali melalui koleksi : Logo, Daftar Nama Pahlawan, Benda sejarah di 4 ruang Museum lantai 1 , 40 relief dan 10 diorama dilantai 2 serta Ruang Garbha Graha di lantai 3.
Tujuan didirikanya Monumen Yogya Kembali adalah untuk mengabadikan peristiwa kembalinya ibukota Yogyakarta ketangan bangsa Indonesia, sebagai ungkapan rasa terimakasih atas jasa-jasa pahlawan, sebagai media untuk mengguggah semangat nasionalisme , nilai-nilai juang 45 kepada generasi muda,sekaligus sebagai sarana edukasi dan rekreasi.
Jadwal kunjungan :
Selasa-Minggu 08.00-16.00 ,
Hari Senin Tutup (kecuali liburan sekolah, tetap buka seperti biasa).
Biaya masuk Rp.15.000,-.
Khusus untuk rombongan diatas 30 orang diskon 10%, sedangkan anak TK/ panti asuhan mendapatkan potongan 50%
Produk/Layanan
Foto
Jam Kerja
Data Jam Kerja Tidak Tersedia
Informasi Kontak
Jongkang, Sari Harjo, Ngaglik, Sleman, Diy